{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}


Maintenance (pemeliharaan) transformator (trafo) sangat penting untuk memastikan kinerjanya tetap optimal, memperpanjang usia pakainya, dan mencegah kerusakan yang dapat mengganggu pasokan listrik. Berikut adalah jenis-jenis dan langkah-langkah pemeliharaan transformator:


1. Pemeliharaan Rutin

Dilakukan secara berkala untuk memeriksa dan menjaga kondisi fisik serta operasional transformator.

Langkah-Langkah:

  1. Pemeriksaan Visual:
    • Periksa kebocoran minyak trafo.
    • Periksa kondisi kabel, konektor, dan terminal.
    • Pastikan tidak ada kerusakan fisik seperti retakan atau korosi.
  2. Pembersihan:
    • Bersihkan kotoran, debu, atau minyak berlebih dari permukaan transformator.
    • Bersihkan terminal dari oksidasi.
  3. Pengecekan Minyak Trafo:
    • Periksa level minyak di tangki.
    • Lakukan tes warna, viskositas, dan kandungan air.
  4. Pengecekan Pendinginan:
    • Pastikan sistem pendingin (radiator, kipas, atau pompa) berfungsi dengan baik.
  5. Pengencangan Baut dan Terminal:
    • Pastikan koneksi mekanis dan listrik kuat untuk mencegah panas berlebih.
  6. Pemeriksaan Suara:
    • Dengarkan apakah ada suara mendengung yang tidak wajar.

2. Pemeliharaan Preventif

Bertujuan untuk mencegah masalah sebelum terjadi kerusakan besar.

Langkah-Langkah:

  1. Tes Minyak Trafo:
    • Dissolved Gas Analysis (DGA): Untuk mendeteksi gas yang dihasilkan akibat kerusakan internal.
    • Breakdown Voltage Test (BDV): Mengukur kemampuan isolasi minyak.
  2. Pengujian Isolasi:
    • Megger Test: Mengukur resistansi isolasi lilitan.
    • Tan Delta Test: Menguji kualitas bahan isolasi.
  3. Thermal Scanning:
    • Gunakan kamera termal untuk mendeteksi titik panas (hot spots).
  4. Pengukuran Tegangan dan Arus:
    • Pastikan arus dan tegangan sesuai dengan kapasitas trafo.
  5. Tes Rasio Transformasi (Turns Ratio Test):
    • Memastikan perbandingan tegangan primer dan sekunder masih sesuai desain.

3. Pemeliharaan Korektif

Dilakukan jika ditemukan masalah atau kerusakan.

Langkah-Langkah:

  1. Penggantian Minyak Trafo:
    • Lakukan regenerasi atau ganti minyak yang sudah terkontaminasi.
  2. Perbaikan Kebocoran:
    • Perbaiki gasket atau segel tangki minyak.
  3. Penggantian Komponen:
    • Ganti komponen yang rusak seperti relai, terminal, atau kipas pendingin.
  4. Overhaul Trafo:
    • Jika diperlukan, lakukan overhaul untuk memeriksa semua komponen internal.

4. Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance)

Dilakukan dalam jangka waktu tertentu, seperti setiap 1 tahun atau 5 tahun, tergantung kondisi trafo.

Langkah-Langkah:

  1. Pengujian Komprehensif:
    • Semua tes preventif dilakukan secara menyeluruh.
  2. Pemeriksaan Internal:
    • Jika memungkinkan, buka trafo untuk memeriksa inti, lilitan, dan komponen internal lainnya.
  3. Rekalibrasi Alat Pengaman:
    • Pastikan alat proteksi seperti Buchholz relay, temperature gauge, dan pressure relief device berfungsi baik.

Frekuensi Pemeliharaan

  • Harian:
    • Pemeriksaan visual, suara, dan suhu.
  • Bulanan:
    • Pengecekan minyak dan pendinginan.
  • Tahunan:
    • Pengujian minyak, isolasi, dan kalibrasi proteksi.
  • 5 Tahunan atau Lebih:
    • Overhaul dan penggantian komponen utama jika diperlukan.

Dengan pemeliharaan yang terencana, risiko gangguan dan kerusakan transformator dapat diminimalkan, serta performa sistem kelistrikan tetap optimal.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *